Membangun Karakter Pemuda Di Era Teknologi Informasi

Posted on

Pemuda merupakan aset bangsa yang memiliki fungi yang sangat strategis. Banyak sekali peran-peran yang bisa diemban oleh seorang pemuda sampai Bung Karno pun bilang “Beri aku 10 pemuda maka aku akan mengguncang dunia”. Peran pemuda yang sedemikian besar itu juga memiliki ancaman yang siap menghadang dan menghancurkan karakter sejati jiwa-jiwa muda yang senantiasa selalu maju dan bergerak dalam hal yang positif menjadi pemuda yang hanya suka hura-hura dan cenderung melakukan sesuatu yang negatif. 

Pendidikan karakter bagi pemuda tidak bisa dilepaskan dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Di jaman yang modern seperti sekarang ini hampir tidak ada yang tidak mempunyai akun facebook, sehingga sangat naif jika pembangunan karakter pemuda mengesampingkan bidang dunia maya terutama peran social media. Pada juni 2011 tercatat pengguna internet di Indonesia adalah 39,6 juta dan pengguna facebook adalah 38,8 Juta. Dari data tersebut terlihat bahwa sebagian besar pengguna internet juga mempunyai akun facebook dan sebagian besar adalah anak muda.

Kampanye internet sehat harus terus digalakkan demi membendung pengaruh buruk dari internet dan social media seperti facebook dan twitter. Interaksi antar individu di social media bisa sedemikian bebasnya dari berbagi kabar, foto, bahkan curhat. Semua itu dapat berarti positif apabila

kita bisa bijaksana dalam menyikapinya. Tidak menggunakan social media sebagai ajang kegiatan yang terlarang seperti prostitusi terselubung.

 Selain social media, yang jauh lebih berbahaya adalah merebaknya situs-situs porno. Pemerintah sudah melakukan pemblokiran sebagian besar situs porno, akan tetapi masih banyak situs porno yang bisa diakses. Database yang digunakan oleh ISP (internet service povider) menurut saya masih jauh dari cukup. Sepertinya ISP di Indonesia hanya sekedar formalitas dalam memblokir situs-situs porno dan tidak serius melakukan himbauan dari pemerintah.

 Kontrol dari pemerintah kepada ISP sendiri juga terasa kurang, banyak situs porno yang tidak terblokir tetapi pemerintah seakan diam saja dan tidak mengambil tindakan tegas. Pendidikan karakter bagi pemuda tidak bisa hanya mengandalkan di satu pihak, akan tetapi harus merupakan kerjasama secara baik antara orang-tua, guru, pemerintah dan organisasi terkait. Hal ini dikarenakan celah masuknya efek negatif dari penggunaan internet sangatlah banyak, sehingga tanpa kerjasama yang baik antara berbagai pihak maka membangun karakter pemuda yang baik menjadi angan-angan belaka.

 Hal yang dapat dilakukan ditingkat bawah adalah dengan ikut mengkampanyekan internet sehat seperti penggunaan DNS (Domain Name Service) NAWALA untuk memblokir situs-situs porno. Kenapa DNS NAWALA? Karena menurut saya Nawala mempunyai database yang yang jauh lebih lengkap daripada database yang dipakai ISP saat ini, karena semua orang bisa dengan mudah berpartisipasi menambah database NAWALA. DNS Nawala akan lebih efektif lagi jika diterapkan oleh warnet-warnet maupun RT-RWnet karena mempunyai lingkup kecil tetapi sulit untuk dimanipulasi oleh pengguna akhir. Yang jadi pertanyaan adalah apakah DNS Nawala mampu melayani request yang begitu besar? Sebenarnya para ISP bisa bekerjasama dengan Nawala Project untuk menggunakan database DNS Nawala yang selalu terupdate.

 Dengan kerjasama yang baik dari semua pihak diharapkan program pendidikan karakter bagi pemuda bisa berjalan sebagaimana mestinya dan menghasilkan generasi muda yang unggul dan berguna bagi bangsa dan negara. Maju Pemuda Indonesia!!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *